sepatu lari

Kapan Harus Ganti Sepatu Lari? Ini 6 Tandanya

Kompas.com sepatu lari adalah salah satu perlengkapan terpenting bagi pelari, baik yang terlatih untuk berkompetisi maupun hanya ingin menjaga kebugaran. Sepatu yang sudah haus bisa berdampak buruk pada performa dan bahkan meningkatkan risiko cedera. Namun, banyak pelari yang tidak sadar kapan harus mengganti sepatu mereka.

Dilansir dari Cnet dan Shape, berikut adalah sejumlah pertanda bahwa sepatu lari sudah harus diganti.

Sudah mencapai batas jarak tertentu

Para ahli merekomendasikan untuk mengganti sepatu lari setiap 500 hingga 750 kilometer atau sekitar 300 hingga 500 mil. Jika seorang pelari menempuh sekitar 30 kilometer perminggu, sepatu mereka diperkirakan akan bertahan sekitar empat hingga enam bulan. Namun daya tahun sepatu juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti medan yang dilalui, berat badan, dan teknik berlari. Jika kamu sering berlari diaspal panas atau jalan berbatu, sepatu bisa lebih cepat rusak dibandingkan dengan yang digunakan di lintasan yang lebih halus.

Begitu pula, pelari yang memiliki berat badan yang lebih besar atau mengalami overpronation kemungkinan harus mengganti sepatunya lebih sering.

 

Nyeri dan ketidaknyamanan setelah berlari

Salah satu tanda utama bahwa sepatu lari perlu diganti adalah munculnya nyeri yang tidak biasa di area kaki. pergelangan, lutut, atau pinggul setelah berlari. Jika kamu mulai merasakan sakit yang belum pernah ada sebelumnya, itu bisa menjadi pertanda bahwa bantalan sepatu sudah aus dan tidak lagi menyerap guncangan dengan baik. Selain itu jika telapak kaki, terutama dibagian lengkungannya, terasa lebih kaku atau sakit setelah lari, ini bisa menunjukan bahwa bentuk sepatu sudah berubah dan tidak sesuai lagi dengan struktur kaki.

 

Pola kehausan pada sepatu

Sol sepatu merupakan bagian yang paling tahan lama, tetapi akan tetap mengalami keausan seiring waktu. Jika pola tapak atau grip pada bagian bawah sepatu mulai terkikis secara tidak merata, ini bisa mempengaruhi stabilitas saat berlari. Sol yang sudah aus dapat mengganggu ritme alami langkah kaki dan meningkatkan resiko tergelincir atau cedera.

 

Bantalan Midsole yang mengeras

Midsole atau bagian tengah sepatu yang biasanya dibuat dari busa dirancang untuk meyerap guncangan. Namun seiring waktu bahan ini akan mengalami kompresi dan kehilangan elastisitasnya. cara sederhana untuk mengecek kondisi midsole adalah dengan menekan bagian tersebut menggunakan ibu jari. Jika terasa keras dan tidak kenyal lagi artinya bantalan sudah tidak optimal dan sepatu sebaiknya diganti.

 

Munculnya Lecet

Sepatu lari yang sudah mengalami perubahan bentuk akibat pemakaian lama dapat menyebabkan gesekan berlebih pada kulit, yang mengarah pada lecet atau blisterJika sepatu yang sebelumnya nyaman dan tiba-tiba mulai mengiritasi kulit atau terasa longgar dibagian tertentu, kemungkinan besar struktur sepatu sudah berubah dan perlu diganti.

 

Perubahan performa berlari

Perubahan dalam cara kamu berlari (gait), langkah kaki, atau keseimbangan bisa menjadi indikasi bahwa sepatu tidak lagi memberikan dukungan yang cukup. hal ini terutama berlaku jika kamu mengalami peningkatan intensitas latihan atau perubahan berat badan.

 

Sepatu yang tidak lagi mampu mendukung gaya berlari yang optimal bisa memperbesar resiko cedera seperti plantar facisitis, shin splintsatau nyeri sendi.

 

Sumber: Kompas.com

 

 

Open chat
Hello 👋
Can we help you?