Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap produk dari negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia diperkirakan akan berdampak signifikan pada perusahaan-perusahaan besar, termasuk Nike. Sebagai perusahaan yang banyak memproduksi barangnya di Asia Tenggara, Nike mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan harga produknya di pasar AS.
Kenaikan tarif impor dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi dan distribusi, yang pada akhirnya bisa mengurangi daya saing produk Nike di pasar global. Hal ini juga berpotensi mempengaruhi strategi pemasaran dan penjualan perusahaan, serta berdampak pada pendapatan dan laba bersihnya.
Selain itu, ketidakpastian kebijakan perdagangan global dapat mempengaruhi keputusan investasi dan ekspansi perusahaan di masa depan. Nike dan perusahaan lainnya mungkin perlu meninjau kembali rantai pasokan mereka dan mencari alternatif untuk meminimalkan dampak dari tarif impor yang lebih tinggi.liputan6.com
Sumber: Kompas